Seorang anak mempunyai sifat meniru apa yang dilakukan orang dewasa terutama orang tuanya. Akan sangat sulit diterima anak untuk memakai helm jika orang tua tidak tidak nyaman mengenakan helm. Yakinkan kepada anak bahwa memakai helm merupakan sesuatu yang menyenangkan dan membanggakan. Tentu saja dengan cara selalu menggunakan helm sebelum menjalankan motor.
Jika anak menolak sedikit dilakukan pemaksaan menurut saya tidak apa – apa. Ajarkan manfaat menggunakan helm secara sederhana. maksudnya adalah manfaat yang bisa dirasakan langsung si anak, misalnya "pake helm nya ya nak supaya tidak kepanasan /kena debu.
Supaya si anak tertarik cari helm yang mempunyai motif menarik seperti bergambar tokoh kesayangan. Kalo perlu ajak si anak menonton acara balap di tv bukan di balapan liar. Supaya dia mempunyai panutan / idola yang akan mendorong dia mengikuti sang idola. Jadi ketika akan memakai helm kita bisa membujuk ” ayo nak pake helm seperti Valentino Rossi!” seperti anak saya yang mengidolakan Valentino Rossi sampe -sampe setiap lihat gambar motor balap selalu bilang "ayah itu Rossi ayah”.
Setelah anak terbiasa dan anak berusia 3 tahun lebih, barulah kita berikan helm ber SNI. Satu hal lagi yang penting adalah jangan sekali kali memegang anak kecil sambil mengendarai motor. Itu akan sangat berbahaya bagi yang bersangkutan maupun pengendara lain. Dengan satu tangan memegang anak dan satu tangan lain (kanan) memegang stang handling terhadap stang tidak sempurna dan pengendara tidak bisa memberikan tanda/sen ketika akan berbelok karena posisi sen ada disebelah kiri. Anak dibawah 3 tahun jika terpaksa harus membawanya sebaiknya ditaruh ditengah.
Jangan membiasakan anak berdiri diatas motor walaupun anak kita pegangi. Selain bisa kena terpaan angin dari depan, dapat berakibat fatal bila terjatuh karena kelapa akan membentur keras ke aspal lebih dahulu.
Marilah kita selamatkan masa depan bangsa dengan mengajarkan anak safety riding. Mudah mudahan bermanfaat…
sumber : http://motorek.wordpress.com/2010/07/13/ajarkan-safety-riding-sejak-dini/